First, saya berangkat dari semarang tanggal 5/9/'12, naik bus Safari AC dari terminal/perhentian atau apalah saya sendiri juga tidak tahu lebih tepatnya apa, di Banyumanik atau Sukun di Kota yang saya tempati sekarang, Semarang atau yang notabene di kenal dengan nama 'Atlas City".
Saya berangkat pukul 5.00pm, dan tiba di Solo sekitar pukul 7.15pm, dan saya turun di dekat perumahan Fajar Indah, dan menginap di seputaran Kanggotan, Solo Baru.
Dan ini baru masuk ke dalam benang merah ( OVJ kaleeee ).
Tujuan pertama saya yaitu Benteng Vastenberg, tapi sayang cuma HGB ( Hak Guna Bangunan ), tidak terawat, kotor ya begitulah bila sebuah bangunan di biarkan saja, anda pasti bisa membayangkan. Dan tidak boleh ada pengunjung yang masuk selain pihak berkepentingan setempat, alasan nya udah di beli oleh pihak swasta, tapi apa daya bila tangan tak sampai, cuma dapat gambar tembok samping nya saja, lumayanlah daripada engga sama sekali.
Lalu saya pun lanjut meneruskan perjalanan saya ke Kraton Surakarta, pertama tama yang saya kunjungi adalah tempat dimana cuma ada peninggalan mobil - mobil antik dan beberapa alat transporasi yang sudah tidak terawat.
Sebelum masuk ke kraton, saya juga menyempatkan diri mengobrol dengan seseorang yang berprofesi sebagai supir becak ( katanya sih asli Solo ), kita mengobrol seputar museum, para abdi-abdi nya, sejarah, kegiatan apa saja yang biasa di lakukan pada saat ada hari-hari tertentu.
After all, saya masuk ke kraton nya terlebih dahulu dan di pandu oleh seorang guide dan juga sebagai abdi dalem kraton tersebut. Setelah selesai di pandu, dan saya pun masih penasaran juga, maklum namanya juga masih newbie.hehe
Dan saya pun kembali ke museum lagi dari awal untuk mengecek dan ricek benda - benda antik tersebut seperti keris, patung - patung, alat - alat transportasi yang di gunakan jaman dulu sebelum ada mobil, motor, dan juga silsilah Kerajaan Mangkunegaran, dsb. seperti gambar - gambar dibawah ini :
Dan, sampailah di penghujung perjalanan, melanjutkan jalan kaki lagi lansung menuju warung pojokan Pasar Gedhe, kalo Di semarang lebih tepat nya seprti Pasar Johar yang konon mulai dari sepatu, baju, celana jeans bahkan boxer pun jadi inceran para mahasiswa Di Semarang, murahan yaaa.hehe
Waduh kok jadi kemana mana ceritanya, kembali lagi ke laaaaaptop ( Tukul apa ya ), lalu mampir di warung pojok Timlo Solo yang notabene warung ini di buka sejak tahun 1952 tepat di mana Si Om Lennon berumur 12 tahun ( ga nyambung ).
Timlo yang di sini rasanya memang masih khas original ( kata orang situ ), walaupu sedikit tercium bau sampah, maklum lah lokasi saja di pojokan pasar, daripada di tempat lain yang agak berasa dan beraroma jahe, harganya pun sangat terjangkau untuk porsi mahasiswa atau Backpacker - Backpacker lainya.
* Penting : Saran dari saya, bila masih seorang Newbie Backpacker sebaiknya disiplin pada Itinerary yang terorganisir dan bawa transport atau yang lain lebih, karena pasti di jamin lapar mata engga keren dong, kalo sampai engga bisa pulang dan berakhir di lampu merah.
Sekian dari saya dan terima kasih sudah rela meluangkan waktu untuk membaca yang mungkin alurnya engga jelas ini. See ya to next trip !