Pages

Saturday, September 8, 2012

New Experience and First time, Backpacking.


First, saya berangkat dari semarang tanggal 5/9/'12, naik bus Safari AC dari terminal/perhentian atau apalah saya sendiri juga tidak tahu lebih tepatnya apa, di Banyumanik atau Sukun di Kota yang saya tempati sekarang, Semarang atau yang notabene di kenal dengan nama 'Atlas City".



 
Saya berangkat pukul 5.00pm, dan tiba di Solo sekitar pukul 7.15pm, dan saya turun di dekat perumahan Fajar Indah, dan menginap di seputaran Kanggotan, Solo Baru.

Dan ini baru masuk ke dalam benang merah ( OVJ kaleeee ).
Tujuan pertama saya yaitu Benteng Vastenberg, tapi sayang cuma HGB ( Hak Guna Bangunan ), tidak terawat, kotor ya begitulah bila sebuah bangunan di biarkan saja, anda pasti bisa membayangkan. Dan tidak boleh ada pengunjung yang masuk selain pihak berkepentingan setempat, alasan nya udah di beli  oleh pihak swasta, tapi apa daya bila tangan tak sampai, cuma dapat gambar tembok samping nya saja, lumayanlah daripada engga sama sekali.





 Lalu saya pun lanjut meneruskan perjalanan saya ke Kraton Surakarta, pertama tama yang saya kunjungi adalah tempat dimana cuma ada peninggalan mobil - mobil antik dan beberapa alat transporasi yang sudah tidak terawat.




 Sebelum masuk ke kraton, saya juga menyempatkan diri mengobrol dengan seseorang yang berprofesi sebagai supir becak ( katanya sih asli Solo ), kita mengobrol seputar museum, para abdi-abdi nya, sejarah, kegiatan apa saja yang biasa di lakukan pada saat ada hari-hari tertentu.


After all, saya masuk ke kraton nya terlebih dahulu dan di pandu oleh seorang guide dan juga sebagai abdi dalem kraton tersebut. Setelah selesai di pandu, dan saya pun masih penasaran juga, maklum namanya juga masih newbie.hehe

Dan saya pun kembali ke museum lagi dari awal untuk mengecek dan ricek benda - benda antik tersebut seperti keris, patung - patung, alat - alat transportasi yang di gunakan jaman dulu sebelum ada mobil, motor, dan juga silsilah Kerajaan Mangkunegaran, dsb. seperti gambar - gambar dibawah ini :










Dan, sampailah di penghujung perjalanan, melanjutkan jalan kaki lagi lansung menuju warung pojokan Pasar Gedhe, kalo Di semarang lebih tepat nya seprti Pasar Johar yang konon mulai dari sepatu, baju, celana jeans bahkan boxer pun jadi inceran para mahasiswa Di Semarang, murahan yaaa.hehe
Waduh kok jadi kemana mana ceritanya, kembali lagi ke laaaaaptop ( Tukul apa ya ), lalu mampir di warung pojok Timlo Solo yang notabene warung ini di buka sejak tahun 1952 tepat di mana Si Om Lennon berumur 12 tahun ( ga nyambung ).
Timlo yang di sini rasanya memang masih khas original ( kata orang situ ), walaupu sedikit tercium bau sampah, maklum lah lokasi saja di pojokan pasar,  daripada di tempat lain yang agak berasa dan beraroma jahe, harganya pun sangat terjangkau untuk  porsi mahasiswa atau Backpacker - Backpacker lainya.






* Penting : Saran dari saya, bila masih seorang Newbie Backpacker sebaiknya disiplin pada Itinerary yang terorganisir dan bawa transport atau yang lain lebih, karena pasti di jamin lapar mata engga keren dong, kalo sampai engga bisa pulang dan berakhir di lampu merah.

Sekian dari saya dan terima kasih sudah rela meluangkan waktu untuk membaca yang mungkin alurnya engga jelas ini. See ya to next trip !

Thursday, May 31, 2012

Apa sih musik " Grunge " itu ?

First, " Musik Grunge adalah  " adalah sebuah sub genre dari rock alternatif yang muncul pada pertengahan 1980-an di negara Amerika Washington, khususnya di wilayah Seattle. Terinspirasi oleh punk rock, heavy metal dan indie rock, grunge umumnya dikenali melalui suara distorsi gitar yang berat dan lirik melankonis atau apatistik.
Gerakan awal grunge mulai terlihat pada akhir tahun 1980-an di sekitar Seattle melalui label independen Sub Pop. Grunge menjadi sukses secara komersial pada paruh pertama tahun 1990-an, terutama karena dirilisnya Nevermind oleh Nirvana dan Ten oleh Pearl Jam. Keberhasilan band-band ini meningkatkan popularitas rock alternatif dan membuat grunge menjadi bentuk musik yang paling populer pada waktu itu. Namun, banyak band grunge tidak nyaman dengan popularitas. Meskipun banyak band grunge yang bubar atau menghilang dari pada akhir 1990-an, pengaruh mereka terus memiliki dampak bagi perkembangan musik rock modern selanjutnya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Grunge)

Dan, disini gw mau nyritain tentang sebuah band dimana gw nganggep "ini nih musik yang kayaknya cocok kayak kepribadian gw", karena bagi gw musik mencerminkan kepribadian dan selera seseorang, apalagi bagi kaum Adam, yah malah ngelantur. hehe.

Jadi, sejarah musik Grunge ( 1 version ) :
Musik Grunge diawali trend pemunculannya pada awal tahun '80an walau telah ada sebuah band yang memainkan musik Grunge yang telah muncul pada tahun '60an yaitu Crosby, Still, Nash dan Young (Literatur:sejarah Musik Dunia, Gramedia). Bahkan group band ini sempat memeriahkan WoodStock'69(bagi yang ingin dengerin penampilannya silahkan kirim kaset kosongnya biar nanti aku copykan). Disini mereka menyumbangkan 3 tembang Grunge dalam versi unplugged. Kemudian grup musik ini bubar karena kalah dengan trend Punk pada tahun '70an. Hanya tinggal Neil Young yang tetap bisa beradaptasi dan bertahan sehingga membuatnya dijuluki "The Goodfather Of Grunge". (sumber:Majalah Hai edisi WoodStock).

Dan yang Ke- 2 : 
Dalam salah satu konsernya Jimmy Hendrik beratraksi dengan gitarnya menuangi cat dengan berteriak "Grunge!" maka jadilah sebuah aliran musik yang bernama Grunge(ha..ha..haaa did you ever believe that bullshit!). Okelah mungkin memang benar Jimmy Hendrik mengucapkan kata Grunge, tetapi apa hanya karena itu sejarah musik Grunge tercipta dimuka bumi ini ? Of Course Not!. Sejarah suatu aliran musik tentulah melewati suatu fase-fase yang panjang, salah satunya adalah gaya hidup.

Suatu musik pastilah terpengaruh oleh gaya hidup yang dianut, contohnya dalam kehidupan kita sehari-hari. Begitu pula Musik Grunge sangat dipengaruhi oleh gaya hidup NgeGrunge. Dan gw juga akan nyritain tentang " Grunge Life Style " itu sendiri, so be prepare !
Gaya hidup Grunge yang sebenarnya adalah "Sampah!", no offence but it's true! kalau gaya hidup Grunge yang asli dari sononya memang adalah gaya hidup yang erat kaitannya dengan sampah. Mereka makan sehari-harinya dari sampah yang dipungut dan dari koin recehan yang dilempar orang, hidup dari tunjangan sosial pemerintah, tidur mabuk di trotoar atau di bangku-bangku taman, sekali-kali ngompas dan melakukan tindak kriminal dan banyak hal lain yang kurang pantas untuk kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari, dari sononya kali yaaa.

Itulah mengapa para musisi pengusung musik Grunge menolak dengan tegas apabila mereka dijuluki musisi Grunge! Mereka antara lain :
Sound Garden dan Alice in Chains. Mereka lebih bangga disebut musisi Hard Rock (pernah lihat album mereka dalam HardRock Compilations#1).
SilverChair dan Pearl Jam lebih bangga jika disebut musisi Alternatif/modern Rock. Hal ini dibuktikan pendapat dari Daniel John(SilverChair) yang mengatakan dirinya sangat menyukai musik Grunge tetapi menolak dengan keras jika disebut musisi Grunge. Si Daniel John sendiri menolak karena mereka mempunyai fasilitas, mereka kuliah, hidup layak dan kemana-mana naik mobil, pokoknya mereka punya kehidupan yang cukup lah jauh dari kata " Sampah ".
Dan yang ini mungkin paling menyakitkan kalau Nirvana dan Kurt Cobain juga menolak disebut musisi Grunge. Cobain sendiri lebih senang disebut Punkers, karena mereka lebih bisa berfikir dan menyelami jiwa masihng-masing, bukan hanya karena lagunya enak lantas mereka menari dalam berbagai istilah (pogo,moshing,ect..) tetapi nggak tahu apa yang mereka inginkan disampaikan dari lagu tersebut. Cobain sangat membenci ulah anak-anak Grunge yang sedemikian apatis dan egois (ingat lyric In Bloom? Lets check the Lyric!). Kalian pernah melihat t-shirt "Grunge is Dead " ? kalo kepengen lihat bisa sekalian aku copykan. Cobain sendiri sebenarnya pingin membentuk Nirvana band Punk (do you remember ?). Ini dibuktikan bahwa dengan pendapat Christ Novoselic yang menjelaskan bahwa Cobain sebenarnya menginginkan Nirvana menjadi sebuah band Punk bernuansa seperti Sex Pistols tetapi karena ia kekurangan referensi maka jadilah Nirvana menjadi sebuah band Punk yang aneh.
Anyway band-band di atas tadi sependapat dalam satu hal bahwa Grunge bukanlah gaya hidup yang mereka walaupun mereka memainkan musik Grunge, tetapi lebih pada unsur bahwa Grunge is Soul yang mencerminkan tentang kejiwaan yang redup, bercerita tentang sisi lain dari dunia yang orang lain menganggapnya sinting dan lebih pada sifat koreksi pada diri sendiri, mungkin ada benar nya juga buat statement yang satu ini, waduh jadi curcol nih, sory bro jadi kebawa suasana. hehe
Di Amerika sendiri kaum Grunge berbaur dalam kehidupannya sehari-hari dengan kaum Punk dan ketika ditanya kenapa nggak sekalian masuk ke musik Punk? Mereka menjawab bahwa itu adalah masalah selera, tidak semua orang menyukai hamburger, ada juga yang suka steak atau hot dog, okey make it sense juga.